ACANESIA
the true contemplation of something complicated...

agama bukan doktrin dan seragam

Labels:
Agama bukan doktrin bukan seragam
Oleh:Ahmadi Hasanuddin Dardiri
No: 09410551
Fak:Hukum

Hal yang paling di butuhkan oleh manusia adalah ilmu,makhluk yang konon paling sempurna di dunia akan menjadi buta pengetahuan,bahkan tidak lagi disebut sebagai makhluk yang sempurna.karena fungsi akal yang di berikan oleh tuhan tak akan menjadi berguna ketika manusia tak bisa menerima informasi dan memaksimalkan apa yang ia miliki.
Ilmu yang diperoleh manusia tak akan pernah lepas dari info atau berita yang ia terima dari linkungan, media cetak, media elektronik atau sumber-sumber infomasi lainya. Berita yang di peroleh manusia ini akan menjadi tolak ukur tiap manusia dalam pengembangan atau pembentukan pribadi tiap individu. Hal ini disebabkan karena membentuknya tiap-tiap pemikiran manusia itu sehingga segala kebenaran yang terjadi di sekililing mereka merupakan sesuatu yang sangat relative.
Dalam islam pencarian berita sangat di utamakan dalam pembentukan pribadi tiap umatnya,hal ini terbukti dengan turunnya ayat kitab suci alqur’an yang artinya “Bacalah”. Inilah pentingnya membaca atau menggali informasi yang ada supaya mereka tidak buta akan ilmu pengetahuan dan informasi.
Menyikapi akan hal ini dakwah atau menyebarkan informasi tentang islam menjadi hal yang tak bisa di anggap “sepele”.karena dari sinilah segala informasi mengenai islam akan dapat didengar oleh umat manusia di seluruh penjuru dunia.sehingga pandangan dunia terhadap agama islam menjadi terbuka dan obyektif.
mengenai sebuah jawaban tentang apa yang akan kita lakukan untuk islam di era yang seperti ini,maka ada beberapa yang perlu dibenahi dari sistem dakwah kita yang terlalu mengekang terhadap pemikiran manusia dan mmberikan pembatasan,sehingga banyak dari umat kita yang memberontak dengan pemikiran-pemikiran nakal mereka dan anekdot-anekdot kecil yang membuat para da’i seakan menjadi ajang “lelucon pembodohan”bagi mereka.sebagai contoh ketika mereka menyuruh untuk salat,kemudian ada jama’ah yang bilang “pak bukankah salat itu tujuanya untuk mengingat? Kalau kita sudah ingat,buat apa kita salat???”.
Hal ini merupakan satu contoh dari beberapa “kenakalan pemikiran” mereka yang terlalu dipasung oleh para pendakwah muslim,dan yang lebih aneh lagi ketika para pendakwah tersebut menampakan emosi mereka di depan jama’ahnya dan mendoktrin mereka dengan sebuah doktrin yang tidak rasionalis.inilah hal yang membuat beberapa dari kaum muslim sedikt kecewa dengan dakwah yang dibangun oleh saudara-saudara seagamanya tersebut.
Ada Dua hal yang lepas dari kita tentang metode dakwah yang dilakukan oleh sebagian dari saudara musilim kita memang masih perlu perbaikan,meskipun secara keseluruhan kita sebagai orang muslim sangat menghargai kinerja dakwah yang mereka lakukan. Dua hal tersebut adalah:
1.banyak para da’i hanya memberikan doktrin yang tidak rasional.
Di Era yang seperti ini,pemikiran dan rasionalitas manusia telah berkembang dengan pesat sekali.ilmu yang mereka kembangkan juga sangatlah hebat,rasinalitas mereka yang sangat tinggi seharusnya menuntut para da’I untuk berpikir “cerdas”,dengan alasan-alasan yang logis dalam penyampaian ajaran tentang islam,sebagai contoh:peristiwa isra’ mi’raj.
Cerita tentang perjalanan nabi ke sidratul muntoha tersebut akan menjadi sebuah perdebatan yang sengit ketika sang da’i hanya menjelaskan tentang cerita-cerita non rasionalis yang biasa kita dengar,seharusnya mereka menjelaskan lebih rinci tentang struktur bumi yang diciptakan tuhan melalui al qur’an dan mengidentifikasi ayat secara ilmiah,maka jawaban kebenaran tentang peristiwa tersebut akan dapat diterima oleh akal pikiran kita.bukankah Tuhan selalu bersabda “tidakkah kalian berpikir”.
2.para da’i masih bnyak yang tidak dapat menerima perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam islam harus di pahami secara positif selam hal itu bukan merupakn sesuatu yang berhubungan dengan akidah. Sepertinya hal inilah yang kurang disadari oleh para da’i muslim kita,mereka ingin mengubah dan menjadikan orang islam berseragam sama seperti yang digunakan da’i tersebut “emang sumpah pemuda!”
Mereka selalu merasa benar dengan apa yang mereka ikuti dan menganggap salah bagi orang yang berbeda jalan pikiran secara non akidah dengan mereka,padahal tanpa mereka sadari,justru hal inilah sebab mendasar yang akan memecah umat islam sendiri,ketika para da’i tidak dapat menerima perbedaan,sepertinya tidak berdakwah adalah jalan terbaik yang harus ia tempuh,atau dengan kata lain dakwah mereka adalah dengan cara dengan tidak berdakwah.
Dua hal inilah yang harus di cermati oleh para saudara muslim kita dimanapun mereka berada,ketika ingin menyampaikan dakwahnya kepada orang lain,sehingga orang yang mereka berikan dakwah tersebut bisa diterima oleh akal mereka dan tidak hanya menjadi terdakwa dari subjek pelaku dosa,tetapi juga dianggap benar selama mereka punya dasar (alqur’an dan hadist) dalam mereka berprilaku.agama bukanlah doktrin, bukan pula seragam pikiran.
Wallahu a’lamu bi ashawaab.
0 comments:

Posting Komentar

it's just me

Foto saya
the student of indonesian islamic university......... faculty of law 2009

acan's music

Acan's Facebook