Oleh :Ahmadi
“ Apa…!! Nisa jadian sama Aby “ Seru Santi tak percaya.
Siang itu langit cerah, tidak ada mendung , tak ada hujan, tapi sepetinya kilatan petir menyambar hati wanita berjilbab yang menyandang gelar ketua rohis di sekolahnya itu.
Santi tak habis pikir dengan berita yang diterimanya siang ini. Nisa, Sahabat karibnya sejak ia duduk di bangku dasar itu telah menjalin hubungan dengan cowok yang paling terkenal playboy di sekolahnya. Bahkan kata teman-teman ceweknya hubungan yang biasa dia jalin hanya akan bertahan selama dua minggu dan selanjutnya mereka akan merasa sakit hati dengan cowok keturunan eropa itu.
“Eh…kamu tahu Nisa sekarang dimana?" Tanya santi, menggoyangkan badan kecil Fitri.
“ Tadi sih ada di kantin, tapi sekarang kurang tahu sih.’ jawab Fitri sekenanya, cewek yang pernah merasakan sakitnya diputus secar sepihak oleh Aby itu hanya tak ingin sahabatnya yang lain akan tersayat hatinya oleh play boy cap kabel seperti dia.
Tanpa mengucapkan terima kasih pada Fitri, Santi langsung tancap gas menuju kantin. Ditelusurinya ruang kelas yang ramai oleh para siswa siang itu, Ia tak menghiraukan beberapa pasang mata memandangnya dengan tatapan penuh Tanya.
Sesampainya di kantin ia arahkan mata tajamnya di tiap-tiap bangku kantin yang mulai ditinggalkan oleh beberapa siswa, tapi sayang wajah putih milik Nisa itu tak di temuinya.
“ Tet…tet…tet…” Bel tanda istirahat berakhir itu berbunyi, semua siswa pun mulai berlari menuju kelasnya masing-masing.
Harapan Santi untuk berbicara dengan sahabatnya siang ini harus tertunda dengan adanya jam pelajaran. Rasa kecewa sangat tampak dalam wajahnya. Dengan langkah gontai ia bimbing kakinya menuju ke kelasnya yang terletak disamping ruang kepala sekolah itu.
Disela-sela jam pelajaran matematika, pikiran Santi masih saja tertuju pada nasib sahabat karibnya dua minggu ke depan. Ia tak habis pikir kenapa gadis secantik Nisa mau menjalin hubungan dengan Aby. Kenapa bukan Adi si ketua OSIS yang memang sejak lama telah menaruh hati padanya.
“ Kenapa harus Aby? “ batinnya lirih.
ءءءءء
“ Nis , bukannya aku mau ikut campur urusan kamu, tapi apa kamu yakin dengan keputusan ini? Tanya Santi hati-hati pada Nisa, karena ia tak ingin melukai hati sahabatnya.
“Nisa hanya mengangguk pelan”
Nisa memang bukan orang yang paham betul tentang agama bahkan dia baru seminggu ini mengenakan jilbab, itupun disebabkan oleh insident yang menimpa kakanya sebulan yang lalu.
“ San…kamu ga` usah khawatir aku bakal baik-baik saja kok “ ucap Nisa mantap.
Nisa mulai beranjak dari tempat duduknya yang kemudian diikuti Santi, digandengnya tangan sahabat karibnya itu dan mereka berdua mulai menyusuri halaman sekolah.
Kegelisahan tampak dari wajah Santi. Ia tak ingin melihat sahabat itu menangis seperti teman-teman ceweknya yang lain karena menjalin hubungan dengan Aby.
“ San…” Ucap Nisa lirih.
Santi menatap Nisa dengan penuh tanda Tanya sepertinya ingin menyampaikan sesuatu yang serius, sesuatu yang mungkin hanya Nisa yang mengetahuinya, tapi kali ini ia ingin berbagi rahasia itu dengan sahabatnya.
“ Sebenarnya aku tidak suka dengan Aby “ Ungkap Nisa seraya memandang sahabatnya yamg terkejut dengan pengakuannya tersebut.
“ Apa…? “ Seru Nisa tak percaya dengan mata terbelalak.
“ Aku cuma ingin membalas perbuatan yang ia lakukan pada teman-teman kita “ Bebernya dengan nada halus.
“ Tapi kamu tahu kalau dia bakal putusin kamu dalam waktu dua minggu “ Tanya Santi
“ Karena itu …aku berusaha untuk tidak jatuh cinta padanya “ Jelas Nisa.
“ Tapi…” Kalinat Santi hanya terhenti sampai di situ karena Nisa memutuskan untuk menyongso ng angkot yang selalu mengantarnya pulang dan pergi ke sekolah.
###
Tepat tiga hari setelah itu.
Di dalam kamarnya, cowok yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas itu tersenyum lebar penuh kemenangan sambil pandangi langit yang penuh bintang malam ini.
“ Cerdik juga kamu Nis , Tapi jangan panggil aku Aby kalau aku tidak bisa membuatmu jatuh cinta dalam waktu dua minggu dan membuatmu menangis mengharap cintaku “ Tutur dalam hati.
Ini bukan kali pertamanya seorang Aby menaklukkan hati seorang wanita yang menerima cintanya hanya karena ingin membalas kelakuannya. Melita, Nisa, Hida, anggi, Sari, Dewi, Ani, dan temen-temen cewek yang dulu bersama dia di sekolah menengah pertama juga sudah banyak yang melakukannya, tapi hasilnya, mereka tetap saja mengeluarkan air matanya ketika Aby memutusnya secara sepihak.
“ Nisa harusnya ini tantangan buat kamu supaya bisa membuatku jatuh cinta, karena hubungan kita akan segera berakhir minggu depan “ Ucapnya penuh yakin.
Malam semakin larut, dinginnya angin malam pun mulai berhembus menembus celah–celah dinding kamar Aby yang kemudian mendatangkan dewi mimpi yang mulai mendekapnya erat tanpa kata.
###
Sementara itu di tempat lain.
Nisa terlihat gembira sekali menimang-nimang boneka kelinci biru pemberian Aby, raut ceria begitu tampak dari wajahnya. Ia rebahkan badannya diatas kasur springbed yang terbungkus oleh sprei yang bermotifkan bunga mawar itu.
Sejenak wajah ceria itu seketika berubah menjadi penuh tanda tanya, alisnya meruncing, dia mulai mengambil posisi duduk, sejenak ia merasakan adanya sesuatu yang aneh dalam hubungannya dengan Aby.
“ Heran kenapa aku jadi seneng ya..! ngga` aku ngga` boleh suka sama Aby, aku harus benci sama dia !” Ucap Nisa pelan kemudian membanting boneka mungil yang tak berdosa itu ke lantai, tidak hanya itu aksinya bahkan cewek asli kelahiran jogja itu mencengkeram kuat-kuat bantalnya yang tak bersalah.
“ Aku ngga` boleh jatuh cinta sama dia “ Teriaknya kuat sembari membenamkan dirinya kedalam selimut tebalnya, kamar mewah berukuran besar itu telah menjadi saksi kegundahan hatinya di malam ini.
Perlahan tapi pasti, sepertinya cinta itu mulai tumbuh di dalam hati Nisa, bunga-bunga cinta sedang bermekaran di dalam hatinya, keindahan dan kecerian itu bisa ia rasakan apabila di dekat Aby meski ia selalu mengingkarinya dalam setiap ucapannya, bahwa dia mencintainya. Bukan hanya keceriaan yang ia rasakan, kecemburuan juga selalu menggelayutinya kala memergoki Aby sedang berbincang dengan teman ceweknya atau ketika teman ceweknya menanyakan keberadaan Aby lewat dirinya.
“ Tapi…Aby selalu bisa membuat aku senang, dia juga tahu apa yang kusuka atau jangan-jangan dia juga merasakan seperti apa yang kurasakan sekarang ini ? “ Tanyanya dalam hati.
###
Dua minggu kemudian
Matahari masih pagi, kicauan burung menemani indahnya hangat sinar mentari pagi ini, tapi indahnya pagi ini bukanlah jaminan hilangnya sebuah kesedihan mendalam yang dirasa oleh Nisa. Apa yang di takutkan dihari ini akhirnya terjadi.
Masih jelas di matanya bayangan Aby ketika memutuskan hubungannya secara sepihak.
“ Nis , kita udahan ya ! kita putus aja !“ Ungkap Aby tanpa dosa kemudian meninggalkan Nisa yang memanggil-manggil namanya disertai deras air mata.
Segalanya telah terjadi, kini ia hanya bisa mengenang kebahagiaan yang pernah ia rasakan bersama Aby dua minggu ini, ia benamkan wajahnya di meja belajar serta menunggu jam pelajaran pagi ini di mulai
Diluar jendela sepasang mata Santi menatap penuh iba pada sahabatnya yang selama ini mempercayainya ada sedikit penyesalan dengan apa yang telah ia lakukan terhadap sahabatnya itu.
Maaf sobat, Kamu ga` akan pernah tahu kalau Aby adalah adik tiriku, aku hanya ingin membuatnya merasa senang, meski harus mengorbankan perasaanmu, sebab dokter telah menvonis hidupnya satu bulan lagi, aku harap kau mengerti kawan ! Ucapnya kemudian berlalu meninggalkan kelas Nisa.
Posting Komentar